Jangankan Juara Umum Porprov, Pertahankan Juara II Saja Kampar Sulit, Begini Alasan KONI Kampar

BANGKINANG KOTA, kamparsatu.com  - Melihat daftar perolehan medali sementara Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Riau tahun 2022 maka sudah terlihat jelas Kontingen Kabupaten Kampar mustahil bisa merebut juara umum. Jangankan juara umum, mempertahankan posisi kedua saja sebagaimana diperoleh saat menjadi tuan rumah pada edisi Porprov IX 2017 lalu Kontingen Kabupaten Kampar sangat sulit.

Berdasarkan daftar perolehan medali yang dirilis situs resmi Porprov X Riau, porprovxkuansing.go.id hingga Jum'at (17/11/2022) pukul 19.30 WIB, Kampar yang bertengger di posisi keempat tertinggal jauh perolehan medalinya dari posisi pertama Bengkalis yang telah mengumpulkan 61 medali emas, 46 perak dan 52 perunggu dan diikuti tuan rumah Kuantan Singingi dengan koleksi 48 emas, 43 perak, dan 50 perunggu serta peringkat ketiga Pekanbaru dengan raihan 45 emas 34 perak dan 32 perunggu.

Kampar sendiri masih mengumpulkan 28 emas 35 perak dan 46 perunggu. 

Terkait kondisi yang dialami Kontingen Kabupaten Kampar, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kampar M Salis ketika dihubungi belum mengangkat panggilan telepon KAMPARSATU.COM. 

Sementara itu, Wakil Ketua KONI Kampar Nur Adlin yang juga Wakil Ketua Kontingen Kabupaten Kampar melalui sambungan telepon seluler menyampaikan, seluruh yang terlibat dalam kontingen telah berjuang sekuat tenaga mengerahkan kemampuan. Bagaimanapun hasilnya, Kontingen Kabupaten Kampar tetap menjunjung tinggi sportifitas.

Ia mengungkapkan, banyak cabang olahraga (cabor) yang menjadi lumbung medali tuan rumah karena ada keterkaitan budaya tuan rumah dengan cabor tersebut. Selain itu, ada beberapa cabor dan nomor penilaiannya mengandung unsur subjektifitas. Ia tidak menafikan hal itu selalu terjadi dan cenderung ada keberpihakan pengadil.

Namun demikian, Kampar tetap berhasil mencuri peluang dicabor atletik yang meraih 12 emas dan catur dan tinju yang berpotensi menjadi juara umum. Tinju hingga siang tadi berhasil meloloskan 6 petinju ke final.

"Untuk tinju ini, kalau kita nggak meng-KO kan lawan sampai ronde ketiga maka ada peluang lawan menang angka nantinya. Maka harus "dibunuh" sampai ronde ketiga. Tuan rumah diuntungkan di situ," bebernya. 

Di sisi lain, Delin, begitu ia akrab disapa ada beberapa cabor memang bobrok prestasinya pada Porprov kali ini. 

Delin juga mengungkapkan soal ricuh pada cabor muaythai. Dimana saat ini Kampar berusaha mengugurkan perolehan medali muaythai karena panitia cabor muaythai tetap menyelenggarakan pertandingan cabor muaythai walaupun Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia Provinsi Riau tetap melarang. "Pengprovnya melarang. Itu pertandingan liar. Sehingga seluruh medali tidak kita akui," tegas Delin. 

Untuk diketahui, beberapa kabupaten/kota menolak Kampar menurunkan atletnya ditujuh kelas pertandingan muaythai karena mereka menilai atlet muaythai Kampar sudah masuk kategori profesional.

Beberapa kali pertemuan telah digelar untuk menyelesaikan konflik tersebut. Diantaranya digelar satu hari setelah pembukaan Porprov X Riau pada Senin (13/11/2022) malam. 

Hadir diantara dalam pertemuan itu Tim Wasrah PB Porprov Riau Fahmi, Tim Keabsahan Atlet Maidison alias Sony, Technical Delegate Cabor Muaythai Rambo, 
 Ketua KONI Kuansing Andi Cahyadi,  Ketua KONI Kampar M Salis, Wakil Ketua KONI Kampar Nur Adlin dan sejumlah pengurus Kabupaten.

Dalam pertemuan itu terjadi debat panas diantara peserta. Beberapa kabupaten kota menolak Kampar main di tujuh kelas, termasuk tuan rumah Kuansing.  
Dalam perkembangannya, ditengah masih belum selesainya kusut dicabor muaythai, ternyata pertandingan cabor ini tetap digelar. (Yan)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Kamparsatu.com - Fakta dan Berita Akurat