KOTO MESJID, kamparsatu.com - Menjelang Investor Malaysia Pj. Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM melakukan kunjungan ke Centra Pengelolaan Pasca Panen Ikan Patin Desa Koto Masjid dan Pengolahan Ikan Terintegrasi, Pj Bupati Kampar Dr.H. Kamsol, MM di dampingi Asisten II Suhermi, Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau Wijatmoko Rah Trisno, Ketua Apindo Kabupaten Kampar Muhammad Amin, S.Ag, Ketua Forum UMKM Kampar Drs. Zulher, M.Si, Kabid budidaya Dinas Perikanan Kampar Adrison, Komisaris PT. Kampar Agro Sejahtera Firman Wahyudi, Pelaku Usaha Ikan Patin Suhaimi, Firman Edi, melakukan peninjauan pengolahan ikan salai yang berada di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Sabtu (19/11/2022)
Dalam kunjungan ini, Pj Bupati Kampar langsung meninjau tempat pengasapan ikan salai Desa Koto Masjid yang menjadi pusat kunjungan Tim Investor Malaysia ke Kampar yang insya allah akan datang pada 24 November 2022, selanjutnya Pj Bupati dan rombongan melakukan peninjauan Kampung budidaya ikan patin serta mengunjungi Graha Pratama Fish yang menjadi pusat untuk pembenihan ikan, pembesaran ikan, pakan ikan dan olahan ikan patin.
Dalam kunjungan ini, Pj Bupati Kampar menyampaikan bahwa, dalam pengelolaan patin ini bagaimana langkah kita selanjutnya agar produkai kita semakain baik sesuai dengan standarisasi produksi yang saat ini masih belum terpenuhi dan bagaimana kedepannya kita memperbaiki kembali dalam pengelolaan ikan salai.
Kamsol juga mengatakan, saat ini kita memiliki gairah yang baru karena negara malaysia sudah tertarik akan impor produksi ikan salai kita, tinggal kita bagaimana untuk memperbaiki cara pengasapan ikan salai sesuai dengan standarisasi produksi dan meningkat hasil dari produksi ikan tersebut.
Kita berharap agar apa yang menjadi keinginan dari investor Malaysia nantinya dapat kita penuhi, baik dari jumlah produksi ikan yang akan di ekspor maupun akan keamanan dari pengasapan ikan salai tersebut, yang dapat kita ketahui bahwa Investor dari kuala lumpur menginginkan agar kota bisa mengekspor ikan salai 30 ton perhari, hal ini agar dapat menjadi perhatian kita bersama untuk mewujudkan Kampar yang lebih maju kedepannya.
Sementara itu, Ketua Apindo Provinsi Riau Wijatmoko Rah Trisno, menyampaikan bahwa, saat ini produksi ikan kita hanya bisa bertahan 9 hari, selanjutnya bagaimana kita nantinya untuk bisa memproduksi ikan patin bisa untuk bertahan lebih dari 9 hari.
Kita berharap dalam memproduksi ikan salai hendaknya dapat kita produksi sesuai dengan standarisasi yang ada, yang di mulai dari pengasapannya aman, kemasannya aman, sampai ke pemasarannya." Harap Wijatmoko.
Selanjutnya Pelaku Usaha Ikan Patin Suhaimi menyampaikan bahwa saat ini kita telah memproduksi ikan salai 12 ton perhari dengan kapasitas dapur pengasapan sebanyak 36 tungku, untuk saat ini kapasitas produksi ikan kita sesuai dengan permintaan dan jika peemintaannya lebih besar dari itu, kita akan meningkatkan kapisitas produksi ikan kita kedepannya. (Ril).
0 Komentar