Peserta PKA Agusni Mariani Lakukan Aksi Perubahan Melestarikan Budaya dan Potensi Kabupaten Kampar Melalui Sentuhan Motif Batik Kampar

BANGKINANG KOTA, Kamparsatu.com - Indonesia terkenal dengan warisan budaya yang beraneka ragam, seperti batik, tenun dan segala yang berhubungan dengan kriya. 
Batik adalah bagian integral dari budaya  dan tak ayal lagi sering dijadikan oleh-oleh. 

Hampir di seluruh wilayah nusantara bangsa kita mengenal kegiatan membatik. Selain digunakan untuk acara-acara resmi, para pengrajin batik kini membuat batik untuk dipakai sehari-hari.
Kabupaten Kampar juga tidak kalah dari daerah lain karena Kabupaten Kampar juga telah memiliki batik dengan ciri khas Kampar. Ragam motif batik Kampar diambil dari berbagai macam budaya serta potensi yang ada di Kabupaten Kampar ini. 
Demikian dikatakan oleh Agusni Mariani, SH, MH, peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan III Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri kepada kamparsatu.com, Jum'at (4/11/2022). 

Ia menambahkan, aneka ragam flora dan fauna pun menjadi sumber inspirasi motif batik Kampar. Motif batik Kampar ini seperti Candi Muara Takus yang merupakan tempat sejarah serta icon wisata Kabupaten Kampar yang sudah dikenal di seluruh nusantara dan di luar negeri. Contoh motif-motif batik Kampar ini seperti  Candi Mahligai, Candi Palangka, Candi Sulung dan Candi Bungsu (masih bagian dari Candi Muara Takus), antai godang, apik Apik, lebah bagayut ataupun ornamen-ornamen  yang terdapat pada Rumah Adat Kabupaten Kampar yaitu Rumah Lontiok dan Tudung Saji. 

Sedangkan motif yang berasal dari potensi Kabupaten Kampar sekarang adalah batik dengan motif ikan patin, nenas, sawit bahkan batik daun kelor pun sudah diproduksi karena daun kelor yang terbukti sangat bergizi sekarang ini sedang digalakkan di Kabupaten Kampar.

Saat ini terdapat dua rumah batik yang ada di Kabupaten Kampar, yakni Rumah Batik Muara Takus di Kecamatan Bangkinang Kota dan Rumah Batik Srikandi di Kecamatan Tapung. Tiap rumah batik memiliki spesialisasi tersendiri. Untuk batik tulis adalah khas di Rumah Batik Srikandi sedangkan batik cap banyak diproduksi oleh Rumah Batik Muara Takus.

"Namun  yang nama berjuang untuk mengembangkan sesuatu, pastilah terdapat masalah ataupun kendala. Namun masalah ataupun kendalah yang datang bukan untuk dihindari tapi harus diatasi ataupun dicarikan solusinya," ujar Agusni.


Berdasarkan pengamatan dan pengakuan langsung dari dua rumah batik di Kabupaten Kampar dimana selama ini masalah yang dihadapi adalah  keterbatasan tenaga/pengrajin di masing masing rumah batik, masih memerlukan peningkatan mutu dan pemasaran batik Kampar. 


Bertolak dari masalah tersebut, Agusni Mariani selaku peserta PKA yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Kampar mencoba mencari solusi atau inovasi apa yang harus dilakukan atau yang tepat untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh rumah rumah batik Kampar ini. 


Diantara solusi dan onovasi itu adalah mengadakan pelatihan batik dimana selain materi dari instruktur batik juga dilengkapi dengan materi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar tentang Pengelolaan Limbah Batik, dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) wilayah Provinsi Riau tentang SNI untuk batik dan dari Klinik Kemasan Dinas Perindustrian Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Riau tentang teknik kemasan/packaging untuk batik agar tampil dengan menarik dan bisa meningkatkan nilai jual.

Selanjutnya meletakkan batik Kampar di berbagai pasar off line seperti di toko- toko yaitu di Galeri Puan Aspekraf di Mall Pekanbaru, di Toko Sumber Tekstil di Jalan Gambir Pekanbaru (depan Komplek Pasar Pusat Ramayana Pekanbaru), di Toko Azzahra Tekstil di Jalan Sisingamangaraja depan Komplek Plaza Ramayana Bangkinang, di Klinik Oleh-Oleh Bangkinang di Jalan Prof.M.Yamin dan di Galeri Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kampar  di Komplek Islamic Center Kabupaten Kampar.

Lebih lanjut wanita yang akrab disapa Anggun ini mengatakan, pengembangan pemasaran juga telah dilakukan melalui sosialisasi atau penyuluhan dari Market Place PT.Shopee International  dan Jual Buy untuk lebih mengembangkan pemasaran batik Kampar di pasar online.
"Sekarang ini bagi konsumen yang jarak jauh atau ingin praktis membeli batik Kampar ini sudah bisa membelinya di Shopee dan Jual But," ulas ASN berusia 43 tahun ini.

Promosi dan publikasi tentang batik Kampar juga telah dilakukan oleh ASN kelahiran Muara Mahat 26 agustus 1979 ini diantaranya melalui Banner Batik Kampar yang dipasang di tempat- tempat umum seperti di atm Bank Riau, di tempat perbelanjaan yang ramai, di hotel, melalui iklan di radio, FB dan IG Batik Kampar. 

Peserta PKA ini sangat bersyukur sekali kepada segenap insan yang telah mendukung atau terlibat dalam menyukseskan aksi perubahannya ini mulai dari pembelajaran mandiri, klasikal kemudian sampai tahap pelaksanaan aksi perubahannya. Ia menyampaikan terima kasih kepada pelaksana/panitia dari BPSDM Kementerian Dalam Negeri yaitu Tutik Lestari  berserta jajarannya. Para Widya Iswara, guru pembimbing (Coachh) yakni Drs.Edang M Kendana,MSi yang ia nilai selalu sabar dalam membimbing pelaksanaan aksi perubahan ini mulai dari teori sampai ke omplementasinya.

Kemudian kepada para mentor yakni Kepala Dinas  Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Kampar Drs Ali Sabri yang selalu membina dan mensupport peserta dengan pertimbangan, saran dan keputusannya. 


"Kemudian yang tidak kalah pentingnya, rasa terima kasih yang sangat dalam dihaturkan pesrta PKA ini kepada Bapak Ibu Stake Holder yang terkait. Terutama kepada Bapak PJ Bupati Kampar yaitu Bapak DR.H.Kamsol,MM yang sangat mendukung pengembangan batik ini," ungkap Anggun. 

Ini terbukti dengan selalu memakai batik Kampar di berbagai acara  yang dihadiri Pj Bupati Kampar. Ia juga berterima kasih kepada Ketua DPRD Kabupaten Kampar Muhammad Faisal ST,MT, Ketua Dekranasda Kabupaten Kampar Deswita Kamsol, Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar yaitu Drs H Yusri,MSi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar H Fahmil,SE,ME Datuk Sati Nan Tuo beserta seluruh Kepala OPD, anggota DPRD Kampar Juswari Umar Said,SH,MH dan organisasi yang terkait, Ketua PWI Kabupaten Kampar yaitu Akhir Yani,SE, Owner Rumah Batik, toko hotel, pengelola Market Place Shoopee dan Jual Buy, Kru Radio Swara Kampar, jasa percetakan dan yang tak kalah pentingnya yaitu saudara-saudari yang tergabung dalam Tim Efektif Aksi Perubahan Optimalisasi Strategi Peningkatan Kualitas Kuantitas dan Pemasaran Batik Kampar. 

"Sungguh tanpa dukungan dari Allah SWT dan semua insan-insan yang mulia ini tidak akan terlaksana aksi perubahan ini, Batik Kampar semakin mantap dan oke. Alhamdulillahirobbilalamiin ya  Allah dan terima kasih banyak " pungkas Agusni Mariani.(Yan)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Kamparsatu.com - Fakta dan Berita Akurat