BANGKINANG KOTA, kamparsatu.com – Jika menilik lima tahun ke belakang, masyarakat Kabupaten Kampar pasti masih ingat dengan nama Muhammad Amin, S.Ag, MH. Pria kelahiran Danau Bingkuang, 10 April 1974 ini merupakan salah satu Calon Bupati Kampar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kampar tahun 2017 yang berpasangan dengan Calon Wakil Bupati Drs H Muhammad Saleh.
Jarang muncul di media ataupun di area publik, bukan berarti Amin berdiam diri. Sebagai orang yang berlatar belakang pengusaha, selama lima tahun ke belakang ia banyak bergelut dengan belasan perusahaan yang menjadi tanggungjawabnya. Mulai dari posisi direktur hingga CEO. Belum lagi beberapa jabatan organisasi yang diembannya, termasuk sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Kampar periode 2020-2025 dan organisasi sosial kemasyarakatan lainnya seperti Ketua Ikatan Alumni Pondok Pesantren Darussalam (IKAPD) se-Nusantara periode 2018-2024 dan Ketua Harian Lembaga Adat Melayu Riau periode 2022-2027 dan lainnya.
Dibidang olahraga, suami Asnawati, S.Ag yang telah dikaruniai tiga orang anak ini masih menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Kabupaten Kampar periode 2021-2025. Pria yang suka bermain bola voli dan bulutangkis ini juga pernah dipercaya sebagai Ketua Harian Institut Karate-Do Nasional (Inkanas) Provinsi Riau periode 2015-2018.
Nah, bagaimana pemikiran Muhammad Amin tentang olahraga Kabupaten Kampar kedepan dan apa pula yang akan dilakukan oleh pria yang disebut-sebut sebagai calon terkuat memimpin Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kampar empat tahun kedepan oleh beberapa pengurus cabang olahraga di Kampar ketika ia benar-benar mendapat amanah untuk menjadi Ketua Umum KONI Kampar periode 2023-2027 yang akan dihelat dalam Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkab) pada 12 Januari 2023 mendatang?
Dalam bincang-bincangnya dengan redaksi KAMPARSATU.COM di rumah kediamannya di Jalan Mayor Ali Rasyid, Bangkinang, Senin (26/12/2022) sore, Muhammad Amin menyampaikan bahwa berkaitan agenda pemilihan ketua umum KONI Kampar untuk periode 2023-2027 kedepan ia berharap menjadi momen agar KONI Kampar bisa berubah kearah yang lebih baik dengan adanya muncul orang baru/pengurus baru.
“Karena Kampar adalah Kampung Atlet, ini rohnya atlet, selama ini banyak yang hilang, mungkin karena faktor pembinaan, mungkin karena faktor pembiayaan. Jadi, banyak faktorlah, semua itu bermuara di KONI,” ujar Amin mengawali perbincangan.
Ia berpendapat, KONI adalah wasitnya cabang olahraga (cabor), KONI yang mengatur lalu lintas perjalanan cabor. “Kalau cabor disalahkan dan KONI sendiri yang disalahkan, itu tak bisa,” bebernya.
Lantas, apa alasan Amin maju menjadi calon ketua umum KONI Kampar? Padahal masyarakat tahu bahwa sebelumnya ia bahkan pernah bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu di Kabupaten Kampar pada Pilkada Kampar tahun 2017 lalu. Menurut Amin, membangun Kampar tidak mesti menjadi bupati saja. Melalui olahraga juga bisa membangun Kampar. “Justru dengan membangun olahraga ini kita bisa mengakomdir keinginan para pemuda kita, kita akan mengolahragakan masyarakat. Dengan masyarakat berolahraga akan meminimalisir pekat, penyakit masyarakat dan membuat generasi anak bangsa menjadi sehat dan berprestasi. Jadi, melalui olahraga banyak hal yang bisa dilakukan dalam membangun negeri Kampar juga,” tegas pria yang low profil ini.
Menurut peraih penghargaan Indonesian Top Leadership Achievement Award 2018 yang diberikan oleh lembaga Citra Prestasi Anak Bangs pada tahun 2018 ini, untuk menopang jalannya pembinaan yang lebih bagus, meningkatkan prestasi atlet, ada beberapa hal yang mesti menjadi perhatian dan dilaksanakan. Pertama, independensi pengurus KONI Kampar. Bagaimana komitmen para pengurus KONI untuk bekerja memajukan olahraga.
Kedua, pembinaan. Bagaimana pembinaan dan perhatian KONI terhadap cabor dan atlet.
Ketiga, pembiayaan. Menurut Amin ini adalah faktor yang paling penting. “Tak usah bicara tentang target, tentang atlet berpretsasi kalau pembiayaan tidak ada, bahkan minus. Nah. Kalau bicara tentang pembiayaan, kalau masih berharap saja pada APBD, maka KONI akan berjalan di tempat,” tegasnya.
Dikatakan, pengurus KONI Kampar harus bergandeng tangan dengan stake holder yang ada. Bergandengtangan dengan korporat yang ada untuk membina cabor karena ini bagian daripada sosial kemasyarakatan. “Saya yakin setiap korpoprat di Kabupaten Kampar pasti punya dana olahraga karena dana CSR itu selain untuk sosial kemasyarakatan dan olahraganya ada. Kenapa kita tidak berkolaborasi dengan mereka, minta bantu dengan mereka (pihak perusahaan red),” tegasnya.
“Kalau saya diamanahhkan dan diizinkan dan ditakdirkan jadi ketua KONI Kampar, itulah salah satu misi saya bahwa membina KONI tidak serta merta hanya mengandalkan dana APBD, kita harus melirik keluar. Kita harus gandeng korporasi yang ada untuk membina olahraga. Nanti kita susun program setiap cabor. Kita kolaborasi dengan korporasi supaya mereka bantu,” tegasnya lagi.
Keempat, perhatian terhadap kehidupan dan masa depan atlet. Menurut Amin, perhatian terhadap atlet menjadi salah satu kunci penting mendongrak prestasi Kampar dicabang olahraga. Ia mengungkapkan, banyak atlet berprestasi, tetapi untuk memenuhi kebutuhan makan saja mereka susah, tak ada jaminan masa depan. “Kadang-kadang dah dapat emas tetapi untuk mencari makan, untuk hidupnya susah. Perhatian kita terhadap atlet kurang, tak menghargai perjuangan atlet. Bagaimana dia berjuang, makannya susah, hidupnya susah, padahal sudah mengharumkan nama daerah kita. Itu juga butuh perhatian. Nah, itu fungsi KONI, KONI lah yang akan bicara. KONI yang membuka diri. Tak hanya bisa dipekerjakan di Pemda Kampar saja, di perusahaan bisa kok. Entah jadi satpam, jadi kirani, jadi manajer di pabrik bisa. Atlet berprestasi harus dibina, disalurkan, kenapa tidak? Ini perlu sikap pro aktif pengurus,” kata Ketua Harian Lembaga Adat Melayu Riau periode 2022-2027 ini.
Sebagai Ketua Apindo Kampar, Amin mencatat, ada 135 perusahaan bergerak di Kabupaten Kampar, 43 diantaranya adalah pabrik. “Dulu banyak yang jago main bola voli, sepakbola, diambil oleh pemerintah jadi PNS dan sekarang banyak perusahaan. Saya Ketua Apindo mencatat, perusahaan ada 135, diantaranya 43 pabrik. Masa atlet berprestasi cuma 60 orang tak bisa masuk ke perusahaan,” ulas Amin.
Lebih lanjut dikatakan, mesin KONI Kampar harus terus bergreak. Atlet-atlet harus terus didorong agar berprestasi. “Ketika kita tak berbuat untuk atlet itu senditri maka tak usah bicara prestasi. Kita paksa juga atlet untuk bicara sementara perhatian kita taka ada. Itu yang mesti dilakukan,” ulasnya.
Selain itu roda kompetisi atau kejuaraan harus tetap berjalan, termasuk menggelar Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Kampar. Terhadap cabang olahraga unggulan, sudah selayaknya dibangun Pusat Pendidikan dan Latihan Daerah (PPLD).
Kemudian mengenai sumber daya manusia pengurus KONI Kampar, menurut Amin, karena saat ini kita sudah hidup diera milenial, kedepan kita berharap semoga orang-orang yang duduk di kepenurusan KONI adalah orang yang cinta olahraga, mengerti olahraga dan mengerti cara menjalankan organisasi KONI, mengerti dengan dunia luar. “Relasi ada, koneksi ada, team work bekerja, jalan itu. Yakin kalau itu terjadi kita akan Kembali, Kampar betul-betul jadi Kampung Atlet. Kita akan ciptakan Kampar Jadi Kampung Atlet. Kita tak akan lagi beli atlet instan. Justru orang luar yang akan ambil atlet di sini,” ujar Amin optimis.
Lantas, bagaimana ia membangun komunikasi dengan Pengkab cabor olahraga? Amin mengatakan bahwa ia siap membuka diri dengan Pengkab dan menjalin komunikasi yang sebaik-baiknya. “KONI ada karena cabor, tanpa cabor KONI taka da. KONI eksistensinya cabor. Kalau KONI tak ada, cabor tetap ada. Tapi kalau cabornya tak ada, KONI tak ada. Artinya KONI ini mesti pure memandang, mengayomi, back up dan membina cabor,” ujarnya.
Amin juga mengatakan, diera kepemimpinan Penjabat Bupati H Kamsol yang dinilai bagus, sangat care dan punya pemikiran yang bagus untuk memajukan negeri dan patut diacungi jempol ia yakin akan bersinergi lajunya pemikiran H Kamsol dalam membangun negeri dengan lajunya KONI Kampar membangun olahraga.
Diakhir perbincangan dengan KAMPARSATU.COM, Ketika ditanya mengenai dukungan pemilik suara, Pengkab cabor, Amin bersyukur dukungan dari pengurus cabor terus bertambah. “Dukungan Alhamdulillah mengalir terus. Kalau dukung mendukung dan klaim mengklaim boleh-boleh saja. Biasalah,” ujar Amin tersenyum.
BIODATA:
Nama : Muhammad Amin, S.Ag, MH
Tempat/Tanggal Lahir: Danau Bingkuang, 10 April 1971
Pekerjaan: Wiraswasta
Alamat: Jalan Mayor Ali Rasyid, Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar-Riau
Nama Istri: Asnawati, S.Ag
Nama Anak : 1. IPTU Fikri Rahmadi, S.Tr.K
2. Wahyu Kurniawan, SH
3. Alya Syakira
0 Komentar