PJ Bupati Kampar :  Pendidikan adalah Basis Pemenuhan Hak Asasi Manusia, Pensasaran Penanganan ATS yang Akurat Sangat penting dalam Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

BANGKINANG KOTA, kamparsatu.com - "Data by name by address (BNBA) dalam Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan ekosistem pembangunan yang berkeadilan, "ujar PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M. P3KE adalah hasil verifikasi dari berbagai sumber data yang ada seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),  BKKBN, data kependudukan kemendagri,  dan data dari BPS. Namun, Kamsol tetap memerintahkan 21 Camat melalui Dinas PMD untuk memfasilitasi pemerintah Desa melakukan verifikasi dan menetapkan hasil pemutakhiran  Data P3KE  melalui musyawarah desa. 

 "Kemitraan kami dengan berbagai pemangku kepentingan membuka peluang pengecekan data dengan kementerian lainnya seperti Program Indonesia Pintar (PIP) di Puslapdik Kemdikbudristek serta berbagai kebijakan intervensi kemiskinan ekstrem di pusat seperti Perpres 120/2022 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur,"ujar sahabat Bupati Kampar, Yanti Kerlip di sela-sela kesibukannya  mengecek keberadaan 2.750 ATS dalam desil-1 bersama Tim Sigap Kerlip Kampar (30/12/2022). 

Dr.H. Kamsol, M.M mendapat tugas sebagai PJ Bupati Kampar dari Mendagri dalam posisinya selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau. Tak ayal, mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Meranti ini berkomitmen penuh mengintegrasikan  berbagai program dan kebijakan pendidikan untuk intervensi kemiskinan ekstrem melalui Desa Ekowisata Ramah Anak Peduli Perempuan dan Pendidikan (Derappp) mulai dari Desa Pendidikan.  

"Berbagai program dan kebijakan yang terintegrasi bisa akurat dan tepat sasaran dengan menggunakan data P3KE yang terverifikasi. Pemerintah Desa berkesempatan untuk menambah atau mengurangi data P3KE namun harus memenuhi persyaratan lengkap dengan geotagging yang menunjukkan tempat tinggal sasaran tersebut. Bappeda Kampar telah menyiapkan aplikasi yang mendukung agar bantuan yang diberikan  menjangkau masyarakat miskin ekstrem yang benar-benar membutuhkan. Kami mulai gesa di bidang pendidikan untuk memastikan semua anak dari kelompok ini menjadi penerima PIP "ungkap Kamsol. 

Guna  menindaklanjuti arahan PJ Bupati, Kepala   Disdikpora, Kadis PMD, dan Kepala Disparbud Kampar bekerjasama dengan multipihak, antara lain Sigap Kerlip Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Fasilitator Forum Anak Kampar, Gerakan Indonesia Pintar, Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan, iA ITB Pengda Riau, dan Dewan Kesenian Kampar. "Saya mengikuti arahan Pak Plt Kadisdikpora untuk memimpin rapat koordinasi terutama dengan Sigap Kerlip Indonesia sejak Bu Yanti tiba di Kampar akhir Juni lalu.  Mulai dengan penyusunan SK Menuju Satuan Pendidikan Ramah Anak (Mesra) Beriman yang mencakup seluruh satuan pendidikan dan pelembagaan Sekretariat Bersama SRA bekerjasama dengan bidang PA DPPKBP3A. Saat ini kami melakukan pemetaan dan persiapan program penanganan ATS sambil mengadvokasi anak dari keluarga miskin ekstrem bersama multipihak dalam PIP, "ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Nandang. 

Penetapan H. Aidil sebagai plt Kadisdikpora pada awal Desember 2022 menjadi momentum penguatan kerjasama Disdikpora dengan Sigap Kerlip Indonesia. Rapat koordinasi Tim Penanganan ATS Disdikpora yang ditaja Nandang sudah dilaksanakan 2 kali di ruang Kadisdikpora. Harmonisasi pemetaan sasaran program dan penyusunan kebijakan pendidikan yang mempercepat penanganan ATS menjadi prioritas. Draft Peraturan Bupati tentang Wajib Belajar 12 Tahun dan SK Tim Penanganan ATS sudah masuk ke Biro Hukum. Pemetaan ATS tahap pertama menjadi basis pemberian Sertifikat Desa Pendidikan oleh PJ Bupati Kampar kepada 87 Kepala Desa (26/12/2022). Saat ini, Hot Martua dan Ranti, 2 perintis Rumah Kerlip Beriman sedang memeriksa data 2.750 ATS dalam Desil-1. Upaya ini sangat penting dalam penghapusan kemiskinan ekstrem dengan target 0 pada 2024 di bidang pendidikan. 

Kesungguhan PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M. menuju Kota Layak Anak (KLA) utama  di klaster 4 hak anak, yakni pendidikan, waktu luang, kegiatan budaya melalui   MeSRA Beriman di semua satuan pendidikan. Mesra Beriman diyakini dapat mencegah drop out, menghentikan bulliying, dan perilaku salah lainnya terhadap anak di satuan pendidikan . Penerapan pendidikan inklusif dan satuan pendidikan aman bencana pun disiapkan untuk memastikan tak ada anak yang tertinggal di bidang pendidikan.

Penulis
Yanti Sriyulianti (Pembina Sigap Kerlip Indonesia)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Kamparsatu.com - Fakta dan Berita Akurat