Waduk PLTA Koto Panjang Berulang Kali Memakan Korban, Masyarakat Diingatkan Berhati-hati

BANGKINANG KOTA, Kamparsatu.com - Peristiwa tenggelamnya warga di Waduk PLTA Koto Panjang telah terjadi berulang kali. Untuk itu, masyarakat diingatkan agar berhati-hati dan waspada saat menggunakan perahu di perairan waduk yang dibangun tahun 1990an silam untuk kepentingan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) tersebut. 

Peringatan itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar melalui Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop-PB) BPBD Kabupaten Kampar Adi Candra Lukita kepada wartawan, Selasa (17/1/2023).

Peristiwa terbaru adalah tenggelamnya seorang warga Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu, Saperius Hulu (22) pada Sabtu (14/1/2023). Saat itu ia sedang menyeberang menggunakan sampan bersama dua orang rekannya. Naas, sampan yang digunakan terbalik. Saperius tenggelam, sementara dua orang rekannya bisa menyelematkan diri. 

Setelah tenggelam selama empat hari, jenazah Saperius baru ditemukan pada Selasa (17/1/2023) pagi dalam kondisi sudah mengapung. 

Ia ditemukan sekira 20 meter dari titik awal ia tenggelam di perairan waduk di wilayah Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar. Jenazahnya ditemukan tim pencarian yang terdiri dari berbagai instansi dan masyarakat.

"Kami menghimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dalam melakukan aktivitas baik di aliran sungai, waduk, maupun daerah rawan kecelakaan lainnya," ujar Candra. 

Dari catatan KAMPARSATU.COM, dalam kurun waktu tiga tahun ini telah terjadi tiga kasus tewasnya warga di Waduk PLTA Koto Panjang. Pada Sabtu (2/1/2019) malam sekira pukul 20.00 WIB, warga Desa Koto Mesjid Muhammad Thoyib (50) yang sedang berada di dalam sampan saat menarik kayu untuk bahan pembangunan rumahnya. Ia ditemukan tewas setelah tenggelam bersama sampannya di Waduk PLTA Koto Panjang, Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.

Kemudian, peristiwa yang cukup menyita perhatian adalah terbaliknya 
Kapal Mesin Banawa Nusantara 58 yang merupakan kapal bantuan dari Kementerian Perhubungan kepada Pemerintah Kabupaten Kampar. 

Kapal yang baru saja direnovasi dan dicat ulang oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar mengalami kejadian naas pada Sabtu (19/13/2020) sore di perairan Danau PLTA Koto Panjang, Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Satu orang penumpang tewas dalam peristiwa itu karena terperangkap dalam kapal saat kapal terbalik.(Yan)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Kamparsatu.com - Fakta dan Berita Akurat