BANGKINANG KOTA, kamparsatu.com - Dalam rangka menghadapi dan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah atau tahun 2024 ini, Gugus depan Pemuda Serambi Makkah (GPSM) Kampar meminta kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Kampar untuk dapat merayakan hari kemenangan di Idul Fitri yang mulia ini baik, benar dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Apalagi Kabupaten Kampar dikenali dengan julukan Negeri Serambi Makkah-Nya Provinsi Riau.
Kegembiraan dalam merayakan Idul Fitri ini jangan sampai merusak dan menghancurkan pahala dan kebaikan yang telah susah payah kita raih dan laksanakan selama bulan Ramadhan. Jangan sampai Kita merayakan Idul Fitri ini dengan berbuat maksiat dan dosa-dosa yang baru.
Permintaan ini juga telah disampaikan langsung oleh Ketua GPSM Kampar Ustazd Masnur Abdurrahman kepada Polres Kampar AKBP Ronald Sumaja melalui Kasat Intelkam Kompol Asril, Pemerintah Daerah (Satpol PP), MUI Kampar dan Tokoh Adat dalam pertemuan audiensi yang dilaksanakan di Mapolres Kampar pada Ahad, 31 Maret 2024.
GPSM Kampar dengan penuh harap dan hormat meminta kepada aparat penegak hukum, Pemda Kampar dan MUI Kampar untuk melarang masyarakat dalam merayakan Idul Fitri dengan mengadakan Hiburan Musik (Keboard dan Band) di malam hari, karena ini tidak sesuai dengan cara Islam dan bahkan rentan menimbulkan kerusakan mental dan moral masyarakat yang lebih parah. Pengalaman-pengalaman buruk dan rusak beberapa tahun terakhir sudah menjadi bukti akan dampak buruknya hiburan musik di malam hari tersebut, tegas Ustazd Masnur.
Permintaan ini ditanggapi serius dan direspon positif oleh Kapolres Kampar melalui Kasi Intel Polres Kampar, Kompol Asril. "Kita akan tindaklanjuti permintaan baik dari GPSM Kampar ini untuk kita diteruskan ke Polsek dan Bhanbinkamtibmas jajaran Polres Kampar. Silahkan masyarakat adakan hiburan musik tapi hanya di siang hari saja". Ungkapnya.
Tanggapan senada juga disampaikan oleh MUI Kampar, Pemda Kampar (Pol PP dan Camat) dan Tokoh adat _"bahwa bergembira dalam merayakan Idul Fitri itu adalah sesuatu yang baik dan mulia sebagai tanda hari kemenangan. Tapi jangan sampai dalam merayakan hari kemenangan ini dengan hal yang berlebihan dan melampaui batas, seperti mengadakan Hiburan Musik di malam hari yang justru sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama dan adat di Nagoghi kita ini" pungkasnya. (Tim)
0 Komentar