Terkait Pembangunan Lapak di Eks Terminal Pasar Inpres Bangkinang, Pedagang Curhat ke DPRD

BANGKINANG KOTA - Komisi III DPRD Kampar menggelar Rapat Dengar Pendapat dengan Aliansi Pedagang Kaki Lima Pasar Inpres Bangkinang yang dihadiri sekitar 100 orang pada Senin (2/6/2025)

Rapat yang dipimpin oleh Jihad Aqsa didampingi Fahmil, Eko Sutrisno, Said Abdullah, Rizal Rambe, Yohanes Lindung Mangatas Simbolon, Gustami Siregar digelar di ruang Banggar DPRD Kampar.
Pada RDP itu Maulana Ishak selaku juru bicara perwakilan pedagang menyampaikan keresahan dan permasalahan para pedagang di eks terminal pasar inpres Bangkinang sejak 
MPP akan bangun lapak usaha 2x2 meter dengan pembayaran 25 juta yang dibebankan kepada para pedagang yang diarahkan ke perbankan.

"Selaku pedagang saat ini kami merasa pembangunan lapak yang akan dibangun oleh PT MPP sangat memberatkan" ungkapnya.

"Apalagi saat ini ditubuh pedagang ada dua kelompok. Yang pertama ada kelompok yang menentang pembangunan ini dan satu kelompok lagi menyetujui" terangnya.

Pada RDP itu juga ada beberapa permintaan para pedagang, yang pertama hentikan pembangunan dan penggusuran, Libatkan para pedagang melalai koperasi, Fasilitasi para pedagang dengan Pemda Kampar dan PT MPP, 
Menuntut Pemda Kampar agar tranparansi, Meminta Pemda Kampar dan DPRD turun langsung kepasar Inpres, Pedagang minta keadilan dan perhatikan kemaslahatan para pedagang kecil.
Menggapai hal itu pimpinan rapat Jihad Aqso meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar beserta PT Makmur Permata Putra (MPP) untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan relokasi eks terminal yang rencananya akan dibangun ratusan lapak bagi pedagang kaki lima.

"Kami minta kesepakatan yang diambil murni kesepakatan di 6 dengan para pedagang. Jangan sampai ada calo. Karena DPRD Kabupaten Kampar dalam hal ini Komisi III siap memfasilitasi hal ini" ujarnya.

Sementara Fahmil mengatakan bahwa dalam permasalahan dirinya tidak melihat Pemerintah Daerah sebagai fasilitator.
Bahkan MPP tidak pernah ajak DPRD untuk diskusi, datangnya pas ada masalah. 

"Kami menilai MPP tidak dekat dengan 390 pedagang. Perlu transparansi tentang ukuran dan harga lapak ini. Dan pesan kami, jangan ada pihak manapun yang ancam pedagang"tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Agus Candra. Dirinya berharap agar pembangunan ini dikaji secara matang. Jangan ada lagi terkesan sembraut seperti sekarang. Sampah yang berserakan dan drinase yang jadi tersumbat. Parkir sampai kejalan jalan.

RDP ini juga dihadiri Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dendi Zulkhairi. Pada kesempatan itu dirinya menyampaikan penataan dan pembangunan eks terminal menjadi pembangunan lapak pedagang 2x2 meter dengan harga 25 juta yang dibebankan kepada pedagang melalui Perbankan.
Karena Plaza Bangkinang ini sudah melakukan perjanjian kerjasama dengan MPP sejak tahun 2014 sampai 2039 mendatang. 

"Jadi saat ini Pemda Kampar belum bisa melakukan pembangunan seperti permintaan pedagang karena selama perjanjian itu belum habis maka pengelolaannya sepenuhnya hak PT MPP" tutupnya. (Mid)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Kamparsatu.com - Fakta dan Berita Akurat