Gunakan Ruang Guru Hingga Masjid untuk Tempat Belajar Santri, Pimpinan Ponpes Darussakinah Sampaikan Aspirasi ke Syahrul Aidi Maazat


BATU BERSURAT Kamparsatu.com, - Perkembangan jumlah santri dan santriwati di Pondok Pesantren Darussakinah di Kelurahan Batubersurat, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar dalam beberapa tahun terakhir cukup signifikan.

Hal itu membuat PP Darussakinah kehabisan ruang belajar untuk menampung 640an orang santri dan santriwati saat ini. Agar proses belajar mengajar terus berjalan, pihak pengelola Pondok Pesantren Darussakinah harus menggunakan sejumlah bangunan yang ada, seperti masjid dan musalah. 

Hal itu terungkap pada saat kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Darussakinah, Kamis (20/10/2022) yang dihadiri oleh Anggota DPR RI Fraksi PKS H Syahrul Aidi Maazat, Lc, MA. 

Pimpinan Pondok Pesantren Darussakinah Dede Sulaiman, M.Ag mengungkapkan, pondok pesantren yang dipimpinnya ini sejak mulai berdiri dibangun dengan swadaya masyarakat dan semangat masyarakat. Membludaknya jumlah santri saat ini membuat pihaknya harus memanfaatkan sejumlah ruangan agar santri terus bisa belajar. 

Begitu juga dengan asrama dan perumahan guru. Karena keterbatasan jumlah asrama, tidak semua santri dan santriwati harus menginap di asrama. Mereka yang menginap di asrama adalah anak-anak yanh berasal dari luar daerah seperti Pekanbaru dan Pelalawan. Sementara anak-anak tempatan atau di sekitar wilayah XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu tetap pulang ke rumah masing-masing ketika jam belajar berakhir.

"Kalau asrama banyak tido pado lai (Kalau asrama banyak yang tidak ada daripada yang ada red)," ujar Ustad Dede di Hadapan Syahrul Aidi.

Ia berharap agar Syahrul Aidi bisa memperjuangkan pemenuhan kebutuhan di PP Darussakinah sebagaimana yang dilakukan mantan anggota DPRD Kampar dua periode itu di tempat lain. "Apa yang diberikan pak dewan ke pesantren lain dapat pula dilakukan di Pesantren Darussakinah," ulas Ustad Dede. 

Sementara itu, Kepala MA Pondok Pesantren Darussakinah Jamal Wahdi, S.Pd.I menambahkan, dengan jumlah santri yang mencapai 640 orang saat ini, setidaknya pesantren ini membutuhkan ruang belajar atau lokal sebanyak 24 lokal. Sementara lokal yang ada saat ini hanya berjumlah 16 lokal. 

Meskipun telah ada solusi menggunakan bangunan masjid dan musalah serta ruang guru, pihaknya masih terpaksa memberlakukan sistem shift dalam penggunaan bangunan. "Sebagian ada yang masuk sore," beber Jamal. 

Menanggapi permintaan Pimpinan Pondok Pesantren Darussakinah, H Syahrul Aldi Maazat menyampaikan bahwa ia siap memperjuangkan dan mencari solusi terhafap beberapa persoalan termasuk perumahan untuk guru. 

Ia juga meminta pihak pondok membuat proposal untuk diajukan ke perusahaan melalui bantuan dana CSR.

Syahrul Aidi meminta pihak pimpinan maupun pengelola PP Darussakinah bersabar sebab sebagai anggota DPR RI mewakili Provinsi Riau banyak sekali usulan yang masuk dan itu tidak mungkin terkabul sekaligus. Namun ia berjanji tetap berusaha memperjuangkan seluruh aspirasi ini apalagi berkaitan proses pendidikan agama di pondok pesantren yang diharapkan dapat mencetak generasi yang memiliki akidah yang bagus.

"Jangan berkecil hati karena yang ada itu satu, yang minta banyak. Belum di kabupaten lain lagi," pungkas alumni Mesir itu.(Yan)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Kamparsatu.com - Fakta dan Berita Akurat