Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Kampar Gelar Diskusi Publik, Ini Pembahasannya

 

BANGKINANG KOTA, kamparsatu.com
Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Kampar sukses menggelar diskusi publik Sabtu (7/1/2023) di Graha Seni Budaya SMA Muhammadiyah Bangkinang, Kabupaten Kampar-Riau.

Diskusi yang dihadiri sekira 100 orang itu mengangkat ema “Menyongsong Perbedaan Keyakinan dalam Merekat Kebhinnekaan di Indonesia," 

Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) merupakan 4 organisasi otonom Muhammadiyah diantaranya Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Kampar, Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Kampar, Pimpinan  Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Kampar dan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Kampar.

Kesimpulan diskusi publik ini adalah generasi muda Indonesia harus mampu menjaga keharmonisan ummat beragama secara utuh dan memiliki wawasan kebangsaan yang sangat mumpuni. Perbedaan keyakinan merupakaan hal yang tidak bisa kita hindari. 


Setiap agama bertugas menjaga keharmonisan dengan saling menghargai antara ummat beragama. Kabupaten Kampar yang memiliki latar belakang masyarakat yang heterogen, membutuhkan andil besar pemuda agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab serta ingin menghancurkan kesatuan dan persatuan bangsa. Tugas pemuda yang paling penting yaitu menjaga keyakinan masing-masing pemeluk serta tidak mengganggu keyakinan beragama masyarakat yang sudah memiliki keyakinan nya masing-masing. 

Narasumber dan peserta yang hadir antara lain Era Maifo (Kasat Binmas Polres Kampar), Diding Supriadi (Pasi Personalia Kodim 1323/KPR), H. Syamsuatir, SE,ME.Sy (Sekretaris Umum  MUI Kabupaten Kampar), Liston Sihombing,S.Pd.K, M.Pd (Penyuluh Agama Kristen, Kementerian Agama Provinsi Riau), Pimpinan Daerah dan Pengurus Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Kampar, Pimpinan Daerah Nasyi’atul Aisyiyah Kabupaten Kampar dan Pengurus, Pimpinan Cabang dan Pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Kampar; dan Pimpinan Daerah dan Pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Kampar. Hadir juga utusan organisasi seperti pengurus BEM (Universitas Tuanku Tambusai) serta aktivis Kabupaten Kampar lainnya.

Narasumber pertama Era Maifo (Kasat Binmas Polres Kampar) menyampaikan bahwa perbedaan keyakinan merupakan keniscayaan yang tak bisa dihindari dari kehidupan berbangsa dan bernegara. "Tugas kami kepolisian tentu memberikan pembinaan kepada masyarakat, generasi muda  serta seluruh stake holder ditingkatan masyarakat; wawasan kebangsaan generasi muda perlu dibangun dengan terus mengingatkan mereka bahwa kita yang menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Era Maifo.

Selanjutnya Diding Supriadi (Pasi Personalia Kodim 1323/KPR) menyampaikan, tugas seluruh warga negara adalah menjaga NKRI tetap satu, tidak berpecah belah. Berdirinya negara berawal dari bermacam-macam suku bangsa dan agama. "Jangan sampai kita mau dipecah belah oleh orang lain. Andil pemuda dalam negara sangat dibutuhkan dinegara ini, terutama dalam bela negara yang akhir-akhir ini menjadi hal yang sangat jauh berbeda pada masa-masa dahulu, karena bela negara masa saat sekarang ini dengan cara menguatkan saringan pemikiran yang hari ini banyak masuk melalui media sosial dan media online lainnya," kata Didong.

Ia menambahkan, era sekarang, media sosial banyak yang saling menghujat dan membawa berita hoax, untuk itu perlu saringan yang kuat serta memilah-milah berita yang masuk. "Dengan demikian, bela Negara bukan hanya menjadi tanggung jawab TNI dan Polri semata, tetapi merupakan tugas segenap WNI, sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan," imbuhnya. 

Selanjutnya Liston Sihombing,S.Pd.K, M.Pd (Penyuluh Agama Kristen, Kementerian Agama Provinsi Riau) menyampaikan, moderasi beragama berarti mengedapankan keseimbangan dalam hal keyakinan moral dan watak sebagai ekspresi sikap keagamaan individual atau kelompok tertentu ditengah keberagaman dan fakta sosial ya melingkupi. Semua unsur berperan serta dalam menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa, misalnya tokoh masyarakat, tokoh aparat, keamanan dan lain sebagainya. 

Pemateri berikutnya Ustadz H. Syamsuatir, SE,ME.Sy (Sekretaris Umum  MUI Kabupaten Kampar) menyampaikan, Rasulullah merupakan orang yang sangat peduli terhadap orang-orang yang di sekitarnya. Orang yang mengantarkan informasi kepada Rasulullah ketika bersembunyi di Goa Tsur yaitu Abdullah bin Fulan yang bukan muslim. "Bagi kita semua apapun keyakinan kita sikap saling menghargai dan memegang teguh prinsip “lakum dinukum waliadin”. Pedoman rahmatan lilalamin bagi ummat muslim adalah berbanding sama dengan cinta kasih yang ada di ummat kristiani," beber Ustad Syamsuatir.

Berbagai pertanyaan-pertanyaan menarik muncul dari peserta terhadap para narasumber sehingga diskusi semakin menarik dan hangat. Para peserta semakin antusias dari jawaban dan pemaparan dari pemateri dan diskusi ditutup  dengan pemaparan dari Kasat Binmas Polres Kampar Era Maifo  yang menyampaikan bahwa berita hoax dan isu-isu politik identitas merupakan sesuatu yang tak perlu dikembangkan ke suluruh masyarakat, pintar-pintar bersosial media dan jangan asal dibagikan berita yang tidak tau kebenarannya. 

Sementara itu Pasi Personalia Kodim 0313/KPR Diding S mengajak masyarakat menjaga anak remajanya dari lingkungan yang sangat buruk pengaruhnya untuk masa depannya di sekolah, di rumah dan lain-lain. 

Pada dasarnya pembicara sepakat bahwa generasi muda Indonesia harus mampu menjaga keharmonisan ummat beragama secara utuh dan memiliki wawasan kebangsaan yang sangat mumpuni demi terwujudnya kesatuan bangsa yang sesungguhnya.(Ril/Yan)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Kamparsatu.com - Fakta dan Berita Akurat