SIPUNGGUK, kamparsatu.com - Dihadiri Gubernur Riau Drs Syamsuar,M.Si, Pj Bupati Kampar Dr H Kamsol,MM lakukan panen raya padi Kelompok Tani (Poktan) Boncah Piliang, Desa Sipungguk Kecamatan Salo pada Selasa (10/1/2023)
Selain Gubernur Riau hadir juga pada kesempatan tersebut, Staf Ahli Gubri Yurnalis Basri , Kadis Pertanian Provinsi Riau Ir Syahfalefi, Ketua TP-PKK Riau Misnarni, Kadis PU PR Riau Arif Setiawan, Kadis Kominfotik Riau Erisman Yahya, Kepala BWS III Sahril, Sp.PSDA, Ketua DPRD Kampar M Faisal,ST, Dandim 0313/KPR Letkol Arh Mulyadi serta para Kepala OPD terkait.
Pj Bupati Kampar dalam arahannya, menyampaikan bahwa lahan sawah di kampar saat ini lebih kurang 2.775 hektar. Dari jumlah tersebut, saat ini, Pemda Kampar telah melakukan langkah dengan berkolaborasi bersama lembaga pendidikan (Unpad) dalam rangka peningkatan hasil pertanian dengan menerapkan inovasi Teknologi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO).
Dengan Inovasi baru ini, terjadi peningkatan lebih dari 100 persen produksi gabah, yang sebelum penerapan IPAT-BO Produksi 1-3 ton/haktare 1 kali tanam/tahun. Setelah penerapan IPAT-BO meningkat sebesar 7,4 ton/haktar (146%) 2-3 kali tanam/tahun.
Ini telah kami buktikan pada uji coba penanaman tahun 2022 pada Lahan seluas 8,5 hektar atau penerapan masih 60%, dan insya allah tahun 2023 ini akan tanam pada lahan seluas 2.700 hektar yang tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten Kampar.
Sementara itu Gubernur Riau Syamsur usai menyerahkan (Alsintan) Penggunaan alat dan mesin pertanian bersama Pj Bupati Kampar, Syamsuar dalam arahannya mengharapkan agar lahan pertanian harus dipertahankan dan dikembangkan.
Beras merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia termasuk di Provinsi Riau.
Apalagi kabupaten kampar sebelumnnya termasuk daerah terbesar penghasil padi, dengan demikian kampar harus kembali kembangkan sektor pertanian.
Sekali lagi atas nama Pemerintah Provinsi Riau Syamsuar berharap, agar terus ada dukungan dari masyarakat untuk terus memelihara dalam tanaman padi. Sawit perlu, ternak perlu, perumahan perlu, namun padi wajib ada, minimal berimbang.
Sebelum menutup arahan, Syamsur juga melalukan dialog langsung dengan para petani dalam menampung aspirasi, baik kendala dalam Irigasi, Jalan, Alsintan, Pupuk, serta gangguan hewan maupun gangguan hama lainnya.
Usai dialog, Gubernur Riau dan rombongan lainnya langsung menuju lahan sawah guna melakukan panen raya padi bersama, sekaligus demo mesin pencacah padi yang telah di panen tersebut.(Ril/Mid)
0 Komentar