PULAU GADANG, kamparsatu.com - Keberadaan dan peran para ninik mamak di Kabupaten Kampar sangat diharapkan dalam membina anak kemenakan agar terjaganya adat istiadat dan tegaknya nilai-nilai agama.
Hal itu disampaikan
Ketua DPRD Kabupaten Kampar Muhammad Faisal, ST dalam pengarahannya ketika menghadiri acara Halal Bihalal Persukuan Pitopang di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Sabtu (6/5/2023).
Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Pulau Gadang Syofian, SH, MH Datuk Majo Sati, Pucuk Adat Kenagarian Pulau Godang yang diwakili Jarwadi, S.Sos Datuk Mudo, Pucuk Suku Pitopang Abuya Muhammad Yatim Datuk Paduko Rajo bersama perangkat persukuan pitopang, pucuk suku dan perangkat suku Domo, Piliang dan Melayu serta ratusan anak kemenakan suku pitopang.
Faisal dalam pengarahannya juga
menyampaikan apresiasi acara halal bihalal yang digelar oleh masyarakat di berbagai desa maupun yang digelar oleh persukuan dalam wilayah adat istiadat istiadat di Kabupaten Kampar seperti yang digelar oleh persukuan pitopang di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar.
Ia menambahkan, halal bihalal yang diharapkan untuk merajut silaturahim antara ninik mamak dan anak kemenakan akan menguatkan nilai-nilai agama dan adat dalam kehidupan masyarakat. Adat istiadat hendaknya jangan semakin terkikis oleh perkembangan zaman.
"Banyak masalah terjadi akibat tidak tahunya anak kemenakan. Misalnya, ada yang menikah satu suku karena tidak tahu mereka ini satu suku. Oleh sebab itu kami generasi muda perlu tunjuk ajar oleh para datuk-datuk dan para ninik mamak," ujar Faisal.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Kampar ini berharap kegiatan halal bihalal ini diteruskan dan digelar di desa-desa di Kabupaten Kampar. "Kalau adat istiadat bisa terjaga maka agama bisa terjaga," tegas Faisal.
Selanjutnya ia menilai banyak manfaat yang bisa diperoleh dari acara adat istiadat karena banyak masyarakat Kabupaten Kampar yang berada dalam lingkungan adat semakin paham dengan petatah petitih adat di Kabupaten Kampar.
Sementara Kepala Desa Pulau Gadang Syofian, SH, MH Datuk Majo Sati menyampaikan, di Pulau Gadang sampai hari ini adat, tradisi dan budayanya masih terjaga.
Falsafah "tali bapilin tigo, tigo tungku sajoghangan" yaitu membaurnya antara pemerintah, ulama dan ninik mamak masih terjaga dengan baik.
Sementara Pucuk Adat Suku Pitopang Pulau Gadang Abuya Muhammad Yatim Datuk Paduko Rajo berpesan agar adat bersendi syara', syara' bersendi kitabullah tak hanya sekedar ucapan. Ia berharap masyarakat adat Pulau Godang tidak membiarkan tindakan-tindakan maksiat dan dosa dibiarkan begitu saja. Norma adat dan agama diharapkan benar-benar tegak.(Yan)
0 Komentar