Srikandi dari Indonesia untuk Kedamaian Dunia


Merlia Rahmayani., S.IP., M.Si
Ka.Prodi Administrasi Bisnis Internasional 
Politeknik Kampar

Perang Zionis Isreal dan Palestina kembali menyorot perhatian dunia.  Indonesia sebagai negara yang menganut paham politik luar negeri yang bebas dan aktif (dasar konstitusi pembukaan UUD 1945) menjadi kunci untuk menyadarkan negara bangsa (Nation-State) di dunia berperan aktif dalam menjaga kedamaian dunia. 

Upaya yang dilakukan Indonesia melibatkan peran banyak  pihak pemangku kebijakan di berbagai negara. Sikap Indonesia ini sangat diapresiasi oleh banyak negara. Indonesia sebagai salah satu dari anggota Dewan Keamanan PBB menjadi kunci keberhasilan untuk menciptakan perdamaian abadi di Palestina. 

Peran diplomasi dan kinerja yang baik dari diplomat Indonesia dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia tidak hentinya memberikan dukungan moril dan materi terhadap terwujudnya persamaan kedudukan negara bangsa di dunia. 

Persamaan kedudukan negara bangsa yang dimaksud dalam landasan konstitusi negara kita adalah terwujudnya kemerdekaan dan kedamaian abadi di dunia. 


Pidato Menteri Luar Negeri Indonesia dalam sidang umum PBB yang mempengaruhi respon negara lain terhadap situasi terkini di Palestina. Ada 3 hal penting yang diajukan oleh Indonesia untuk mengakhiri agresi militer yang telah berlangsung selama 75 tahun di Palestina. 

Pertama Indonesia meminta untuk menghentikan agresi militer terhadap warga sipil, kedua perlindungan internasional terhadap warga negara Palestina yang menjadi korban dan ketiga biarkan bantuan kemanusiaan untuk masuk dan melakukan rehabilitasi terhadap warga sipil yang menjadi korban agresi militer Zionis Isreal. 

Agresi yang dilakukan militer zionis Isreal telah melakukan genosida terhadap warga negara Palestina, sebab yang menjadi korban yang paling banyak adalah warga sipil terutama anak-anak dan perempuan. Bahkan dalam suatu laporan yang dilansir Kementerian Kesehatan Palestina setiap 10 menit 1 nyawa anak-anak di Gaza melayang diakibatkan agresi militer Zionis Israel.

Ketika Liga Arab gagal total dan bahkan tak berdaya untuk membantu saudara kita di Pelestina atas dasar kemanusian yang adil dan beradab. Indonesia berperan aktif dalam berkomunikasi diantara negara Arab untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan ini atas dasar kemanusiaan. 

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di berbagai forum internasional, Indonesia adalah negara terdepan yang mengusulkan pembahasan perdamaian di Palestina. Posisi mesir yang berbatasan dengan Gaza tetapi tidak memiliki kekuatan untuk memaksa zionis Israel untuk membuka akses bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza merupakan suatu bukti ketidakberdayaan negara Arab untuk mewujudkan perdamaian di Pelestina. 

Berdasarkan data dari pemerintah Yordania hampir 60 persen warga negara Palestina yang memilih bersuaka politik dan menetap di Yordania. Penduduk Palestina sedang berada dalam situasi yang mengenaskan tanpa identitas kenegaraan dan ini adalah satu dari jutaan potret permasalahan yang ditimbulkan akibat pencaplokan (occupation) secara sepihak oleh rezim zionis internasional. 

Rezim zionis Isreal yang menjadi eksekutor keajahatan perang didukung oleh persenjataan yang canggih donasi dari Amerika serikat (USA), dan Inggris (UK) yang menjadi negara pelindung setiap tindakan pemusnahan masal yang dilakukan Israel di Palestina.


Merlia Rahmayani., S.IP., M.Si
Ka.Prodi Administrasi Bisnis Internasional 
Politeknik Kampar

0 Komentar

© Copyright 2022 - Kamparsatu.com - Fakta dan Berita Akurat